Sejenak kemudian Pak Gino menemuiku. Bokep china Bu Astrid berjalan menghampiriku. Berapa umurmu?” Tanya Pak Gino.“24 tahun, Pak”“Sudah lama jadi supir?”“3 tahun, Pak”“Oke, Dimas. Bu Astrid juga tidak, tapi ia kelihatan santai sekali. Sebuah kamar yang nyaman dengan lampu redup, dan suara debur ombak. Benar-benar mabuk aku dibuatnya.Tak sabar lagi aku. Aku segera beranjak. Sudah saya kirim uang buat beli tiket pesawat. Setelah 3 jam menunggu, perutku mulas. Kami pergi ke hotel di Malang, Jogja, Madiun, Jakarta bahkan Singapura. Entah kenapa aku tak lagi ragu. Aku menatap kakinya yang jenjang. Ya ampun! Kupompa dengan penuh kelembutan dengan gerakan yang kusesuaikan dengan debar nafas Astrid. Placeholder
Pak Supandi, lelaki tua yang tinggal tak jauh dari rumah kami kena stroke. “Charger saya ketinggalan di mobil. “Kamu kelihatan gugup,” ujar Bu Astrid tenang, menatapku dengan pandangan penuh. Aku menuruti perintahnya. Saya taruh sini, ya!” kataku gugup. Placeholder
Pak Supandi, lelaki tua yang tinggal
