Kalo mengingat kejadian itu memang menggelikan sekali. Namun Lidya malah membalasnya dgn sinar mata yg saat itu sangat sulit ku artikan.“Kenapa kau menciumku..?” tanyaku polos. Bokep arab Aku memang tak mengerti dgn kekecewannya. Tak terlihat ada pesta. Dan sikapku juga terus seperti anak balita, meski umurku sudah cukup dewasa.Pernah aku menangis semalaman dan mengurung diri di dalam kamar hanya karena Mbak Indira menikah. Dan aku selalu memanggilnya Tante Amanda.“Bagus sekali anjingnya..”, piji Tante Amanda. “Jangan lupa jam tujuh malam, ya..” kata Tante Amanda mengingatkan. Kalo mengingat kejadian itu memang menggelikan sekali. “Mau apa ke kamar?”, tanyaku tak mengerti. “Siapa namanya?” tanya Tante Amanda lagi. Aku ingin mengangkatnya, namun Lidya malah menekan dan terus membenamkan wajahku ke tengah dadanya.




















