Tanganku bergerilya lagi namun kali ini pindah kebagian dadanya, kuelus-elus toketnya yang masih mengenakan BH dengan lembut seakan takut pecah. film porno Bu…?” aku yang lagi nyeruput kopi dicangkir sedikit tersedak, untung gak tumpah“Aduh… gak usah kaget gitu Gung, ibu ngerti kalau masalah itu siih, sudah deh… nanti ibu urus bereees…ok???”“Waah… gimana yah bu… eeehhmm…!” aku masih belum bisa berbicara“Ya… udah kamu tunggu disini yah… sebentar… jangan kemana-mana! Tanganku mulai beraksi, pertama kuelus-elus pahanya yang masih pakai celana jeans dan perlahan namun pasti kumulai membuka celananya dan kulihat Nila diam aja.Ketika celana jeans-nya udah kucopot, kulihat wah mulusss sekali, bikin aku semakin nafsu aja. Selama perjalanan kehotel Nila lebih banyak diam sambil tersenyum mendengarkan obrolanku dengan bu Mita. eh… kamu dikamar berapa Gung..?” tanya bu Mita sambil berdiri“Aku dikamar 220 bu!” sahutku sambil tersenyumGak berapa lama bu Mita kembali bersama perempuan itu dan berkata,“Agung ini kenalin…!” Kusambut tangan




















