Karena aku juga udah cukup cape, aku tidur di karpet kamar kostnya, dengan tangan aku megang tangannya dengan mesra. Karena gak enak, kita pindah ke kelas terdekat (terjauh dari gerbang depan). Bokep Waktu ada satpam lewat, aku sempet nanya, koq belum ditutup, ternyata ada gladi resik buat acara wisuda anak senior besok, jadi dibuka terus sampe besok. “Ssssakkiit… Pelan-pelan donk, yannkkhh…” rintihnya kesakitan, karena ukuran penis aku yang memang besar untuk ukuran vaginanya yang masih perawan itu. Pagutan bibirnya mengencang dan air matanya lebih deras mengalir, tapi tetap gak aku lepasin. Jadi bisa menghindari Vina dari kemungkinan untuk hamil.,,,,, Saat itu baru setengah dari panjang penis aku yang baru masuk. Muka dia menarik dan cukup manis dengan rambut hitam ikal sebahu. Aku tolongin dia, “gila lo, lokit-lokit donk klo jalan… Bar!”, koq kayak kenal, taunya si Vina. Kammmu, jahaattt… Kataaanyahh peelannn…” rengeknya sambil menitikkan air mata.




















