AKu mengerti. Bokep STW Dan tangan itu menemukan sasarannya. Pelaaan sekali. Ternyata dia mendengar. Menanyakan mengapa aku menghentikan itu.“Aku mau itu,” bisikku mendekat di telinganya, sambil menunjuk ke arah gundukan tempat vaginanya berada.Dia menggeleng. Aku meresapi setiap jengkal usapan tanganku di dadanya. Aku melirik jamku. Ketika mengulum bolaku, kurasakan lidahnya menari-nari di dalam mulutnya.Aku yang ga telaten. Atau merah. Ada secarik kertas kecil di bekas tempat duduk ibu tadi. Manis juga. kental. Tangannya sangat perlahan mengelus kakiku dari mulai pangkal paha sampai atas lutut. lagi. Sangat merangsang. Jam 9 malam. Manis juga. Dia menahan tanganku.“Jangan … “Aku nekat.“Jangan …” Ok. iya, seperti layaknya pacar saja. Tangan itu mulai menyusuri bukit indah yang tertutup kain, mulai dari tepi. Kurasakan nikmatku semakin memuncak. Sepanjang sejarah kehidupanku, bisa dihitung berapa kali aku melanggar aturan atau norma.
