Dia sangat memanjakan aku. Nafasnya terdengar berat penuh dengan kemarahan dan birahi. Bokep Yang paling menyedihkan adalah, aku sama sekali tidak pernah dikenalkan ataupun berjumpa dengan kerabat ayah maupun ibu. Erik mulai meremas-remas payudaraku yang belum tumbuh seutuhnya. “Sempurna” katanya dingin. Permainan berakhir.Tapi aku masih mematung di depan kamarnya, memperhatikan Erik dari sebelah pintu yang sedikit terbuka. Erik merebahkan wanita itu ke tempat tidur dan menindihnya, tangan Erik bermain-main dengan tubuh wanita itu, menciuminya dengan membabi buta, menciumi leher, menciumi payudara wanita itu sambil meremas-remasnya.“Ohh..Eriik..” Aku mendengar desahan wanita itu.Aku melihatnya. Dan semalaman dia tidur sambil memelukku dengan hangat. “Erriik..!! Celana dalamku juga akan dilepasnya. “Aku..aku..sayang Erik”
“Erik adalah milikku..hanya milikku seorang”
Pikiranku berputar-putar memikirkan hal itu. Hari itu, aku mulai merasa bosan di rumah dan Erik belum pulang dari kantor.




















