Sa-sakit, Fung.” Aku berusaha untuk melepaskan diri. Aku tidak tahu mengapa, namun aku suka menghabiskan waktu bersamanya, dan aku tidak pernah merasa bosan ataupun lelah.Saat ini kami berdua sedang berada didalam mobilnya. XNXX Benar-benar tanpa perlawanan sama sekali. Sementara Fung mungkin menyesali apa yang dilakukannya, aku lebih memikirkan mengapa aku sebegitu lemahnya jika berhadapan dengannya. Dia menghargaiku, dan aku menyukainya. Tubuhku gemetaran tidak keruan, dan sesaat kemudian aku merasakan menelan sesuatu yang asin dan bibirku terasa perih. Aku memintanya untuk tidak terlalu menampilkan aku kedepan. Selian itu juga, aku ada mengikuti les bahasa Mandarin untuk persiapanku entah untuk keperluan apa saja di masa depan. Aku ingin tahu lebih banyak mengenai dunia ini. “Seberapa banyak kepolosanmu yang masih tertinggal.”Sesaat kemudian aku sudah merasakan bibirnya pada bibirku. Sesaat kemudian aku tersadar bahwa bisa saja aku berada entah dimana.“Fung,” aku memanggilnya.
