“He-eh deh, sampai nanti!” Ratna berlalu.Dengan memberanikan diri aku mengetuk pintu. Geli, jijik…, namun detah dari mana asalnya perasaan hasrat menggebu-gebu juga kembali menyerangku. Bokep montok Di tengahnya ada hamparan permadani berbulu, dan kursi sofa kelas satu. “Permisi pak! Pak Hr berjalan mendekatiku, tangannya meraih kunciran rambutku dan menariknya hingga ikatannya lepas dan rambutku bebas tergerai sampai ke punggung. “Kenapa tidak besok pagi saja?”, protes aku tak puas. “Idih jahat banget!”. Aku pun dengan malas bangkit dan mengumpulkan pakaiannya yang berserakan di lantai. Hari ini aku harus memenuhi ujian susulan di rumah Pak Hr, dosen berengsek itu.Rumah Pak Hr terletak di sebuah perumahan elite, di atas sebuah bukit, agak jauh dari rumah-rumah lainnya. Tubuhku bergetar hebat manakala lelaki tua itu mengulurkan tangannya untuk merengkuh diriku. Mulut dan lidahnya menjilat-jilat penuh nafsu di sekitar kemaluanku yang tertutup rambut lebat itu.




















