Malam itu disaat istriku minggat dari rumah, dia datang kepadaku duduk di lantai menundukkan kepalanya sembari menangis, di tangangya menggenggam sebuah tas besar seperti siap-siap mau pergi jauh sembari menangis dia berkata,“Pak Lena pamit pak, tapi Lena bingung mau kemana, Lena gak enak dengan keadaan di rumah ini”.Kemudian aku berusaha menahannya untuk tak pergi malam itu.“Lena, Ibu telah pergi dan saya bercerai bukan berarti saya mengusir kamu, kamu mau pergi kemana? XNXX Suaranya yang halus dan mendesah terus mengucapkan.“Lena takut pak, Lena takut”. “Kamu akan mendapatkan kenikmatan yang lebih dari ini Len”.Sembari kuarahkan kemaluanku ke liang kemaluannya, terasa degup jantungnya bertambah keras ketika kepala kemaluanku menyentuh bibir bagian dalam kemaluannya.“Pak jangan !”, dia bergumam. Tapi aku tak mau memaksakan kamu, karena aku tak mau menyakiti kamu”. Aaagghh!! “Gantian aku yaa !”.Kemudian dengan cepat, tanpa melepaskan kemaluanku pada kemaluannya kubalikkan, sekarang badanku di atas dan kedua kaki pendek




















