Yang jelas, beberapa detik kemudian ia berusaha “membangunkanku”.“Bun…Bunda….” panggilnya setengah berbisik. Dan aku bergegas mengenakan kimono, tanpa mengenakan beha terlebih dahulu. Bokep jilbab Hebat dong. “Pri…bunda ingin kamu jawab sejujur- jujurnya ya,” kataku sambil menepuk lutut Prima yang saat itu mengenakan celana pendek abu-abu dan baju kaus oblong putih. Tahukah dirinya kagumku padanya di pandangan pertama? Tanaman hias apalagi, wajib diperperbuat dengan rajin serta cermat. Aku pura- pura tidur. Terkadang aku sendiri yang nyetir, terkadang Prima yang nyetir. Saking asyiknya memandang bayanganku di cermin besar itu hingga tidak terdengar bunyi langkah Prima memasuki kamarku. Lagipula aku ini bukan ibu kandung Prima…! Tapi kalau nafsunya tidak diredakan, aku kasihan juga. Cuma belakangan ini kamu keliatan murung terus. “Boleh,” sahutku sambil tersenyum,
“Asalkan sikapmu ceria lagi seperti dulu.”
“Iya Bunda…iya…” Prima mengangguk- angguk. Dan seolah sedang tidur nyenyak sekali. Jangan-jangan dirinya menggunakan obat-obatan terlarang alias apa pun itu.




















