Saatnya bertemu Qiu Qiu dan mengantarkannya pulang, pikirku. Akupun pun pulang dengan motorku sendiri.Malam ini terasa sungguh lama berlalu. Bokep colmek Dengan bergegas aku mandi dan tak tak sempat bersiap guna tampil sebaik barangkali dihadapannya.Tak tak sempat aku pun berpamitan dengan orang tuanya yang baru terbit dari dalam rumah. Setelah kejadian itu, pesanan lamia juga datang dan kami lanjutkan pembicaraan kami dengan mencicipi hidangan yang sudah tersedia.Selesai menguras santap siang kami, aku pulang bertanya untuk Qiu Qiu“sekarang inginkan kemana lagi na?”. “terserah” jawab Qiu Kiu singkat.Aku juga tak menjawabnya lagi. Pikiranku terganggu dengan hadirnya sebuah rasa dari benda yang lunak dan kenyal yang tidak jarang kali menyentuh punggungku. Hanya terdapat aku dan seorang adik ruang belajar yang memang diminta muncul oleh guru Bahasa Inggris kami guna ikut belajar ekstra .Pertama kali kulihat dia, orangnya manis, putih, tingginya 155cm.










