Aku tidak pernah bertanya. Bokep hot Teriakan kepuasan dari wanita itu pun membahana di seluruh ruangan. Erik bergeser ke sampingku. Nafasnya terdengar berat penuh dengan kemarahan dan birahi. Erik pun menghela napas dan beristirahat sejenak, masih dalam rangkulan wanita itu. “Emm..” aku tidak berani bilang kalau aku merasa sakit. Saat itu, aku benar-benar sendirian. Dia pun menahan tanganku yang terikat dan mendekatkan bibirnya ke bibirku. Aku memekik dan mulai menangis. Sara melirik ke arah Erik yang sedang duduk di meja pojok bersama Tomi. Aku pun hanya bisa tertawa, aku pun menetujuinya. “Seperti boneka..”
Aku yakin sekali dia bergumam [“..boneka yang aku idam-idamkan”]
Lalu dia melepaskan wajahku dan langsung meninggalkanku begitu saja.Sehari setelah kunjungan itu, Erik bersama temannya itu kembali mengunjungi yayasan, untuk mengadopsi diriku. Erik melakukan gerakan menghentak itu secara teratur, dan tiba-tiba aku merasakan getaran yang sangat hebat dalam diriku, aku merasakan ‘liang’ku
menyempit karena otot-otot di tubuhku menjadi tegang.




















