Suamiku tak jadi marah, tapi dia kesal juga.“Walah, Ndun! Tiba-tiba pikiran-pikiran buruk menderaku, jangan-jangan suamiku tak memaafkanku. Bokep indo live Aku tidak berani bertanya pada suamiku. Sambil melihat Eki lewat cermin, aku menyuruhnya,“Ndun, kamu pakai jeli itu lagi. Sambil melihat Eki lewat cermin, aku menyuruhnya,“Ndun, kamu pakai jeli itu lagi. Sana kamu mandi, pulang. Aku merasa senang sekali karena biar bagaimanapun anak ingusan ini adalah bapak dari anak dalam kandunganku ini.“Kamu suka punya anak, Ndun?” tanyaku.“Aku suka sekali, Bu, punya anak dari Ibu. Tapi aku juga menyayangi Eki, bahkan seperti anakku sendiri. Sana kamu pulang, mandi dan cuci-cuci!” perintahnya tegas.“Iya, om. Pemuda itu nampak terengah-engah sehabis menggenjotku habis-habisan.Setelah itu kami melanjutkan permainan kami. Kesal juga aku sama suamiku.




















