Sekarang di ruangan yg terang benderang baru aku sadari kalau si Diah ini cakep sekali.Kulitnya putih mulus. Bokep STW Biasanya aku memberikan ramalan yg jitu dulu baru bertanya hal tersebut, jadinya mereka telah percaya dengan aku. Asyiknya aku gampang sekali jatuh cinta (hahaha…).“Ayo… teman-teman, ikut aing… aing udah booking kamar yg cukup untuk 20 orang,” seru si Peter.Terpaksa deh aku mengalihkan perhatian aku dari belasan wanita di cafetaria tersebut. Kemudian aku memperhatikan garis-garis tangannya. Tapi masalahnya, motel hanya memperbolehkan dua orang di dlm kamar. Aku memperhatikan muka si Jeby mulai memerah.Diah sendiri terus tersenyum sambil memperhatikan muka kami yg pasti keliatan bloon. Sambil berjalan keluar aku mendekati Diah dan menawarkan jasa untuk mengantar dia.Pertama dia menolak. Singkat cerita, kami menyanyi atau teriak-teriak selama 5 jam, habis membayar (hampir 2.4 juta!) kami saling pamitan dengan perempuan masing-masing.Aku lihat teman-teman aku pada minta nomor telepon, aku sendiri tak begitu tertarik
