Oops, lagi-lagi Alia menepis tanganku. Tentunya dia makfum akan “langkah selanjutnya”. Bokep jepang Aku tidak boleh mengantarnya sampai Mess, untuk menghindari kecurigaan teman-temannya. “Lebih indah kalau kita berdua bisa ke puncak.”
“Mas, kita engga usah bahas ini lagi, OK?”
“Okay, okay.” Kupeluk tubuhnya. Menenangkan maksudku. Aku dan Alia menikmati seks dengan cara ini. Dia sudah tak gadis lagi sejak setengah tahun sebelum bertemu aku lewat dunia maya. Rupanya kami sempat tertidur setengah jam setelah orgasme yang nikmat tadi. Bulatan kembar itu memang tak besar, tapi juga tak kecil. Apa sih?”
Kutempelkan penisku yang setengah tegang ke pahanya. Kepalaku bergerak pelan mendekati wajahnya, bibirnya kukecup. Kenapa?” jawabku. Gemericik suara douce menandakan Alia sedang mandi.
