Kali ini aku ngintip dari jendela. Tentu saja secara hati-hati setiap kali aku akan, entah memperdengarkan tarikan kursiku, ataupun bersiul pelan ataupun apalah nanti untuk menarik perhatian agar Hamidah mau menengok ke tempat aku duduk ini.Sore itu, sekitar jam 4, seperti biasa Hamidah keluar dari rumahnya lengkap dengan slang air, sapu lidi dan pengkinya. Bokep colmek Aku menarik meja hingga mengeluarkan suara derit kakinya yg beradu dengan lantai. ‘gembul’-nya rambut kemaluan Dik Karsih. Aku tinggal di lingkungan kota yg adat penghuninya cukup ber-etika, moral dan budaya. Achh, sebaiknya aku mulai duduk saja ke beranda.Dengan sarungku aku naik ke bangku beranda rumahku. Acchhh, Minaahh.., Karminaahh.. Ploonng.. Legaa..Aku melihat Hamidah salah kelakuan. Aku akan keluar agak lambat dari waktu biasanya. Ternyata Bu Ani juga sangat cantikketika sedang menyapu. Aku mengambil kopi panasku yg telah disediakan istriku. Acchhh, Minaahh.., Karminaahh.. Aku akan menikmati bagaimana serba salahnya si Hamidah yg gairah menyala




















