Agh.. Bokep Huh, aku tidak bisa berpikir sehat lagi. Kutunggu aja di sini.” Kubuka pintu kiri mobil dan kuminta dia untuk masuk. “Aya.. shh.. Kulihat mukaku di cermin. Beri waktu satu menit bila kamu tidak suka kamu boleh jalan ke depan dan ngelupain, ok?” Ia mengangguk pelan. Ternyata Lia sudah menduakan aku sejak lama. Kucium liang kewanitaannya dari luar. Tampaknya ia tak perduli. Lalu perlahan-lahan kuturunkan celana pendek dan celana dalamnya. Aya terkesiap. aawww.. Lalu mulai bibirku kusapukan ke arah bawah pusarnya. Aku menjadi sangat bernafsu ketika melihat pinggulnya yang ramping. “Aya..? Kupermainkan karpet. Dadaku sesak karena cemburu. duduk sini juga ya?” kataku pelan tetap dengan muka memelas.




















