Akupun blingsatan mendapat reaksi sensitif dari Indah.“Iya nich. Bokep colmek he.. Mau nggak?”
“Siapa nolak” jawabku sambil terus memompa Indah. “Gimana Mas, okey nggak?”, tanya Indah sekeluar dari kamar ganti. ya!”, jawabku tergagap. Goyangan Indah kian liar, ketika ia berada di atas perutku. Kayak gini, laharnya meleleh di celana, ‘kan cayang”, kata Indah sambil melahap senjataku dengan lahapnya. Baru kali ini aku melihat tubuh bagus seperti ini”, rayuku. “Aku ‘kan mesti motret dulu”, kataku sambil menelan ludah. “Tapi dijamin jadi gadis sampul kan? nich..”
“Aku juga Mas.., aahh..”
Akhirnya kami berdua sampai ke puncak kenikmatan ‘pamungkas’. Aku keluar lagi..”, Indah memang orgasme untuk kedua kalinya, sementara senjataku masing mengacung. nah.. “Loh, apaan nih Mas!




















