Mereka melihat ke aku lalu kembali asyik dengan obrolan mereka dengan cueknya.Aku melihat ruang sebelah lagi. Kukocok perlahan, Sentot meringis kegelian atau perih. Bokep viral terbaru Aku tidak begitu mempedulikan semua itu.Sentot begitu nama penjagaku selain pak Marto Tua yang hobinya tidur.“Tot, kamu segede ini pernah coli gak?”Kumulai percakapan ke arah yang tepat.“Apa itu mas?”Kuperkirakan awalnya awal duapuluhan atau mungkin belum sampai dua puluh. Kenapa aku dipanggil tuan? Pendegaranku tadi juga sayup sayup dan sekarang benar benar jelas. Kan kita sama-sama punya kontol.”Sentot mendekat lagi. Sederhana sekali. Sinar yang menerobos masih cukup untuk menerangi, sekedar tahu ada orang atau tembok.Udara dingin sekarang lebih terasa saat kubuka helm yang melindungi kepalaku. Tempatnya dekat dengan perumahan penduduk tapi daerah itu sendiri cukup sepi. Jadi sama-sama dan tidak perlu malu. Sentot menunduk tak berani sama sekali melihat wajahku.










