Menunggu angkot yang ke terminal. Ratna dan Deni masih tegang menunggu reaksi Lasmi selanjutnya, makin tegang melihat Lasmi yang sedang serius berpikir. Bokep montok Mulutnya juga mulai menciumi dan menghisapi pentil bi Ratna. Lagian tadi teh Lasmi sudh tega menakuti mereka. Mulutnya juga mulai menciumi dan menghisapi pentil bi Ratna. Perlahan ia masuk dan menutup pintu, menguncinya. Awalnya canggung, tapi makin lama makin terbiasa, buktinya Ratna di tengah kesibukannya menghisap pentil Lasm mulai mendesah. Deni mengambil remote, mematikan TV, masih duduk di sofa, ia segera membuka kaosnya. Lumayan seru obrolan mereka. Bi Lasmi menaikkan satu tangannya ke atas, meraih bagian belakang kepala keponakannya itu, didorongnya kepala Deni, bi Lasmi agak memiringkan kepalanya, mulutnya mulai mencium bibir Deni, mulanya santai, lalu makin panas, dan seperti tadi siang, kembali menyedot lidah Deni, kembali membuat Deni kehilanga kendali, sodokannya makin cepat. Deni jadi nggak konsen neteknya, sesekali melirik.




















