“Nggak kok, malahan mikirin Mbak Karina tuh,” celetukku. Sambil membayangkan kembali gimana wajah wanita yang barusan saja menelpon aku. Bokep hot “Oke, sampai nanti joko… Aku tunggu kamu jam 18.30,” sambil berkata demikian, aku pun langsung menutup teleponku.Aku segera meluncur ke kantin untuk makan siang yang sempat tertunda itu. Aku mengosok keseluruh tubuh mereka satu persatu, sesekali jariku yang nakal memilih punting mereka.“Ughhh… Joko…” mereka merintih dan bergerak saat aku permainkan puntignya yang memerah.Sebelum aku meinggalkan mereka, kami berempat berburu kenikmatan. Aku pun langsung menggenjotnya dengan sangat perlahan-lahan sambil menikamati sodokan demi sodokan yang aku lakukan dan Karina pun mulai mendesah nggak karuan.“Aaahhh enak Jok, terus Jok, enak Jok, lebih dalam Jok aaahhh, ssttt..”Membuat aku bertambah nafsu, goyanganku pun semakin aku percepat dan dia mulai berkicau lagi.“Aaahhh enak Jok, penis kamu enak banget Jok, aaahhh…”Setelah beberapa lama aku mengocok, diapun mulai mengejang yang kedua kalinya akupun semakin mempercepat




















