Dengan setengah bingung karena tidak mengerti persoalannya, kupersilakan mereka untuk masuk. Mungkin Emily mendengar apa yang telah diucapkan oleh Khira. Bokep colmek Si Emily menghampiri kami berada, karena si Eve dan Khira tertawa terbahak-bahak melihat gambar itu. “Kan tidak ada yang tahu, lagi pula kami tidak akan menceritakan pada siapa-siapa, sungguh kami janji,” si Emily mewakili mereka. Akhirnya kuangkat kepala Khira, kutatap wajahnya yang berlumuran dengan cairanku. Mungkin Emily mendengar apa yang telah diucapkan oleh Khira. Aku merasa nikmat dan ngilu sekali, “Sudah… sudah… aku ngiluuu… sudah…” pintaku. Karena waktu mengetik sambil berdiri dan si Khira duduk di kursi meja komputer, maka dapat kulihat dengan jelas ke bawah bukitnya si Khira yang lebih putih dari punyanya si Emily. Begitu juga dengan yang kedua, yang berasal dari Amerika Latin. “Sudahlah, memang belum rejeki kita dijajanin sama si Gamha,” sekarang bule bermata biru nyeletus. Kepalanya menggeleng-geleng dan tangannya mencubit tanganku




















