Namun karena kesadaranku belum terkumpul seutuhnya, maka pandanganku agak sedikit memburam. Bokep rusia Menaiki tangga dengan perlahan sambil menahan sakit, akhirnya aku bisa sampai ke lantai atas dengan selamat.Sesampainya di kamarku, aku langsung mengganti kaos tidurku dengan kemeja yang formal. Kemudian, aku turun ke lantai bawah untuk sarapan. Kurasakan kakiku yang paling nyeri di antara semuanya. Oh ya, Tante ke sini mau minjamflash diskkamu sebentar.”“Oh, ambil aja di laciku yang nomor dua,” ujarku sembari menunjuk jari jempolku ke belakang.“Ok, sip deh.”Aku berjalan meninggalkan tanteku yang sedang mengubek laciku. Ah, bangsat!Aku membuka mataku dan menguceknya. Kalau masuk ketuk dulu napa,” protesku sembari mengikat handukku betul-betul agar tidak lepas.“Hihi… maaf deh. Tanganku memegang pegangan tangga sebagai tumpuan. Nanti aku kasih balsem aja.”“Kalau perlu, minta aja bantuan sama tantemu. Nanti kalau makin parah, malah tambah nyusahin loh,” omelnya padaku.“Iya, Paman. Kemudian aku ke kamar mandi dan melepas handukku.















