Coba kamu berdiri di sana.”
Aku pun menurut saja dan menuju tempat yang ditunjuk oleh Adolf, di bawah lampu sorot yang cukup terang dan di depan sebuah kamera foto. XNXX Bagaimana pandangan orang-orang terhadapku nanti apabila foto-foto telanjangku sampai dilihat orang-orang banyak?! Dapat bergaya. Kan lumayan buat menambah penghasilan. Sejenak mereka memandangku ketika aku masuk. Dengan sengaja tangan Adolf menyentil puting susuku sebelah kanan sehingga membuatku meringis kesakitan. Semua pelamar yang sudah dites keluar lewat pintu lain. Jangan malu-malu, don’t be shy!” kata Adolf sembari memberiku sebuah album foto. Melihat tubuh mulusku yang sudah tergeletak pasrah di depannya, nafas Adolf memburu bagai dikejar setan. Kelihatannya ia sebaya denganku. Aku menoleh ke belakang.




















