Aku perlahan menyepongkan penisnya itu. Aku akhirnya terlelap sebentar tak merasakan lagi sakitnya dinding vaginaku yang ditusuk penis besar Candra. Bokep india Mungkin dia telah meminum obat kuat sebelum memaksaku ke sini.Pikiranku sedikit berkunang-kunang. Wajahnya aneh, berperawakan kurus kerempeng, dengan kacamata tebal, kulit putih dan rambutnya yang sedikit kribo, seperti seorang kutu buku. “Baiklah…”, jawabku, lalu Candra kembali mengunci pintu kamarnya diikuti diriku yang mulai melucuti pakaianku sendiri.Wajah Candra terlihat kegirangan, dengan senyum cabulnya ia berkata, “Semuanya…”, aku pun terpaksa membuka bra beserta celana dalamku. Aku tidak mungkin melayani pria cabul ini. Aku sedikit menutupi tubuhku dengan tanganku, Candra mencoleknya, dari pinggang, punggung, paha hingga dada dicolek-coleknya.“Hehehe”, ia cengesan sambil memperhatikan tubuhku.




















