Aku terseyum kemudian menempatkan tubuhku diantara selangkangannya. Bokep hijab Aku gak bisa banyak komentar, emang masalahnya pelik banget sih. Aku juga membuatkan dia teh hangat. Pelukan Rara makin erat, aku melanjutkan mengelus-elus rambutnya, kadang aku mengelus punggungnya.“Yan cium lagi dong” kata Rara. Aku cuma diam. “Ahhh…Akhh….Aghkhh..” pekikan Rara makin keras seiring dengan makin cepatnya tusukan penisku.“Lagi sayang…lagi…lagi..” pekik Rara. Kemudian aku bersiap-siap mengeluarkan mobil untuk menjemput Rara.Dalam perjalanan pikirannku penuh dengan pertanyaan. Rara cuma tersenyum kecil.“Ra, ngapain kamu ada di Bandung, trus dari sekian banyak orang di bandung kenapa sih kamu minta aku yang jemput ?” tanyaku. Goyanganku aku percepat sedikit, nikmat sekali memek Rara. “Ye… tapi kan aku dah bayar pake makan-makan” jawab Rara sambil memukul lenganku. Mungkin kalo dulu aku kasih enggak jadi begini kejadiannya” kata Rara blak-blakkan.




















