Sang pria yang juga gugup itu langsung menyambar pakaiannya dan lari keluar kamar, sehingga tinggal aku dan Mama Lastri di dalam kamar. Bokepindo Tiba-tiba Mama Lastri melakukan kontraksi liang anusnya dan… astaga… terasa olehku dinding-dinding liang anusnya menjepit jariku.“He3x… gimana rasanya? Aku mendapatkan kesempatan lagi memandang tubuh montoknya dibalut handuk. Menyadari tinggal berdua, dengan nakal aku menatap tubuh telanjang ibu mertuaku yang belum sejam yang lalu aku intip itu.“Mama… Mama montok sekali..”, pujiku jujur ketika memandang buah dadanya yang besar dan masih kencang. “Saya belum pernah Ma, memang Mama pernah?” tanyaku investigatif.“He3x… kuno sekali kamu…,” ejek Mama Lastri,”Sudah dua ****** yang pernah menjajal lubang itu dan semuanya langsung keenakan… he3x…”.Edan… ternyata memang benar, ibu mertuaku ternyata hypersex dan penggemar fantasi seks yang aneh-aneh.“Coba kamu ludahin anus Mama biar basah, terus kamu usap-usap… ayo…”, perintah Mama Lastri.




















