Pintunya terbuka sedikit. Aku pun menunggunya untuk pulang sambil bermain Play Station di kamarku. Bokep arab Sepuluh menit setelah itu, Erik terlihat kejang sesaat sambil mengerang tertahan. Dia selalu membelikan baju-baju indah dan boneka porselain untuk dipajang dikamar tidurku. Kalau kamu capek, besok bolos saja.”
Erik pun menggendongku yang masih terisak kekamar tidurku. “Ini akibatnya kalau jadi perempuan genit!!”
Erik menariknya lagi untuk kedua kalinya, pakaian dalamku semakin terlihat. Mungkin karena puber. Aku pun hanya bisa tertawa, aku pun menetujuinya. Senyuman misterius menghiasi wajahnya. Temennya juga..” ujar Sara sambil tertawa kecil. Kamu itu perempuan apa??!! Aku memekik dan mulai menangis. Jantungku terasa berhenti mengingat kejadian itu. Sakit!! Bosan dengan posisinya, Erik membalikkan posisi tubuhku menjadi telungkup. Saat itu, aku benar-benar sendirian.




















