yees, ouucchh.. Bokep jepang pleeassee, aaoucchh, shhitt! yaa, teerruss, ohh, pelan Mbak, ohh terus, nah begitu, sambil mukanya majumundur, burungku terus dijilati seperti es krim. rupanya Mbak Ratna terlalu terburuburu. lho kok suara lakilaki? Tibatiba aku langsung nyerocos. Maaf Mbak Ratna ada? Iya, untuk ukuran Mbak Ratna memang tergolong gemuk, tapi nggak apa kok, lagian kami sudah akrab kan setengah tahun ini, aku mencoba mencairkan suasana. Dan ciumannya aku akui sangat panas (mungkin karena sembilan bulan puasa). okkhh yeess,
Tidak sampai satu menit, kami berdua sudah polos. begitulah pembicaraan yang singkat yang maknanya dapat aku pahami dengan cepat. Dan hebatnya, sambil melepas pakaian, tangannya yang satu tidak berhenti meraba kemaluanku yang masih rapat tertutup celana. Tetapi sejak di kota J ini, justru aku tidak pernah lagi berhubungan dengan Mbak Ratna. Temui aku di Hotel H kamar 315, tapi sebelumnya telp dulu ya Dik Sakti, siapa tahu Mbak Ratna sedang




















