Ku biarkan sejenak kontolku menancap dalam memeknya, ku rebahkan tubuhku kembali hingga menindih Minoru. Minoru sudah mulai membalas ciumanku, kubelai rambutnya perlahan, hingga kami bagaikan sepasang kekasih yang memadu cinta.Zenit masih tertidur pulas, dia sepertinya kecapekan, aku tidak mau membangunkanya, bisa saja dia malah mengganggu kegiatanku ini. Bokep colmek “Aku mau balas dendam di sana..”, katanya.“Serius lu bro?”, tanyaku.“Hehehe, akan ku ledakkan kota Tokyo…”, jawabnya dengan wajah serius.Aku benar-benar tak menduga ide jahatnya itu.“Malam ini, kita pesta dulu bro… Kalau aku dah ke sana, kita ga bisa pesta kayak gini lagi.Zenit mengajakku berpesta miras lagi di luar, soalnya di sini sudah cukup ramai, tidak enak sama pelanggan yang lain. Sampai jumpa lagi kawan, akan ku “siksa” Minoru sesuai dengan pesanmu. “Dia pasti datang bro… Atau dia bakal liat videonya terunggah di internet, hahaha…”, kata Zenit.

















