Tidak sampai semenit setelah Bulik Tin mengalami orgasmenya, ganti aku yang mengalami sensasi terindah itu!Tubuhku mengejang hebat, mataku seakan terbalik keatas, aku kehilangan kendali atas syaraf-syarafku. Bokep mom Kurasakan putingnya di telapak tanganku, hanya dibatasi oleh kain daster. Ternyata dia sudah terbangun sambil tersenyum. Wow..wow…kenapa aku sampai memikirkan begitu? “Iya Bulik, ini udah bangun kok” sahutku malas.Bulik Tin tersenyum kecil, lalu duduk disamping ranjangku. “Bulik juga sayang sama kamu…” Jawab Bulik Tin, tangannya tetap mengelus-elus manukku yang sudah melemas.Malam itu hujan tidak mau berhenti, semakin larut semakin deras saja, demikian juga aku dan Bulik Tin, serasa tidak ada hari esok, kami melakukan berkali-kali hingga fajar menyingsing.Entah berapa lama aku tertidur, ketika bangun sendi-sendiku terasa mau copot.




















