Saya mempersilahkannya masuk dirumahku dulu sambil menunggu aku bersiap. Bokepindo Meremasnya dengan lembut. Wanita itu tersenyum. “Iya…dari rumah aja gak ada rencana… tapi tadi mendadak ada keinginan… untunglah Bu Sela gak menolak… terimakasih ya sayang”, sahutku dengan genggaman erat di pergelangan tangannya, kemudian kukecup mesra bibirnya yang tipis mungil itu. “Nggak apa-apa”, sahutnya dengan senyum manis, mata bundar beningnya pun bergoyang-goyang manja. Masa cukup dengan remas-remasan tangan? Saya mempersilahkannya masuk dirumahku dulu sambil menunggu aku bersiap. Rok bawahnya tidak dikenakan lagi, sehingga pahanya yang putih mulus itu tampak jelas di mata saya. Jadi terpaksalah saya menyetir mobil sendiri. “I…iya Pak….bi…bi…biar nikmat….”, sahutnya sambil mempergencar pula ayunan pinggulnya, meliuk-liuk cepat dan membuat batang kemaluanku seperti dipelintir oleh dinding lubang kemaluan wanita yang licin dan hangat itu.




















