Matanya berkaca-kaca ia mencoba menahan air matanya. Rambutnya masih panjang terurai, wajahnya sangat halus, ia masih seperti gadis. XNXX Kuciumi putingnya, kulumat, kukunyah, kujilati. “Waan…mbak keluar lagi…AAAHHHH”Mbak Dewi ambruk di atasku. Sayup-sayup aku terdengar suara isak tangis di kamar mbak Dewi. Aku pun mematikan tv dan menuju kamarku. Agak seret, mungkin karena memang ia tak pernah bercinta selain dengan suaminya. Ia memejamkan mata, tampak ia menikmatinya. Dan mbak Dewi sepertinya adalah satu-satunya wanita yang menggerakkan hatiku. Ia tinggal sendirian bersama kedua anaknya, semenjak suaminya meninggal ketika aku masih SMP ia mendirikan usaha sendiri di kota ini. Kalau kamu mau, aku rela jadi istrimu, asal kau juga mencintai anak-anakku, dan menjadikan mereka juga sebagai anakmu”, katanya.Aku lalu memeluknya, “aku bersedia mbak”.Setelah itu entah berapa kali aku mengulanginya dengan mbak Dewi, aku mulai mencoba berbagai gaya.




















