“Ayo jangan ragu-ragu…”, perintah Non Juliet melihat aku agak ragu. Bokep montok Setelah puas menikmati payudaranya, akupun berpindah posisi sehingga aku jongkok tepat di depan selangkangannya. Diturunkannya pantatnya, dan peniskupun masuk perlahan ke dalam liang vaginanya. Banyak teman SMA-ku yang dulu bilang, seandainya aku anak orang kaya, pasti sudah jadi playboy kelas super berat. Tubuhnya tampak berayun-ayun, dan segera kuremas dari belakang. Aku sudah bekerja selama 2 tahun pada juraganku ini, dan aku sedang menabung untuk melanjutkan kuliahku yang terpaksa berhenti karena kurang biaya. “Niken”, balasnya sambil menatap dadaku yang bidang dan berbulu. “Ayo penisnya taruh di sini mas…”, kata Non Juliet lagi. Kubuka kancing seragamnya satu persatu sehingga tampak bongkahan daging kenyal yang putih mulus punya Non-ku itu. Tiap hari aku mengantarnya ke sekolah. Tak perlu dikomando lagi, langsung aku jilat putingnya, sambil tanganku meremas-remas payudaranya yang sebelah kiri.




















