Kudengar suara kran air tanda ia mencuci perabot di dapur. “Tapi aku belum pernah tuh? Bokep jilbab Entah sudah berapa lama aku tertidur, dan kudengar lapat-lapat suaranya, “Ayo Mas, sekarang terlentang …..” Dengan setengah sadar kubalikkan tubuhku mengikuti perintahnya. “Koq belum buka pakaian, Mbak?” tanyaku lugu. Aku tahu Mas juga tadi sore tidak sungguhan main denganku, makanya tidak sampai puas waktu menindih tubuhku di tikar, kan?” desaknya. Pipinya tak luput dari sasaran ciumanku, turun ke dagunya, kemudian melingkar ke belakang telinganya. Aku juga tidak mau kalau nanti Mbak menyesali semua yang terjadi di antara kita dan malah jadi kendala dalam hubungan Mbak dengan suami,” ujarku walaupun dalam hati merasa menyesal juga karena berlama-lama bicara, sehingga rasanya bisa batal main dengan perempuan cantik ini. “Ahhh, alasan aja, Mas. “Idihhh, Mas Agus ini benar-benar kuda liar ya? Aku jujur nich, buat apa bohong?




















