Perlahan aku menuju dapur, namun begitu akan memasuki ruang tengah, ada suara-suara yang tak asing lagi di telingaku dari ruang keluarga. Ntar siapa yang kuat nyetir?” mas Tomy menjawab.“Gak apa-apa kok, mas Edy udah biasa”! Bokep Kutunggu mungkin hampir satu jam ketika suamiku muncul di kamar kami. Aku begitu liar, rasioku hilang. Aku hanya pasrah, ketika pelan-pelan kontolnya mulai masuk, aku merasa agak nyeri, namun rasa itu segera hilang bersamaan munculnya sensasi yang luar biasa dalam perutku. Selesai bersihkan rumah, aku segera menyiapkan sarapan pagi. “Sorry sayang, aku memang bangun terlambat. Namun aku tidak menemukan suatu keganjilan apapun. Aku lemah. Nafasku tak beraturan, tapi aku mulai sadar.




















