Dan teringat Felly. Bokep jepang Omongannya yang menceritakan pengalaman dua tahun berpisah denganku tidak kudengarkan.Akhirnya acara makan siang selesai jam 14.00 dengan janji kami bertemu lagi nanti sepulangku dari kantor. Ini yang kusukai dari cewek-cewek itu. “Hey, kenapa lo?”
“Hhh, nggak apa-apa,” jawabku sambil berusaha berdiri dan menegak-negakkan badan. Benar-benar aku ingin menghindar darinya. Ia tersenyum lalu berjongkok dan membuka ritsluiting celana panjangku. Aku masih jauh dari garis alkoholik. Felly menampakkan wajahnya di jendela belakang. Leave her Alone..!” Terus terang aku tahu bahwa namanya Oghe hanya dari struk pembayaran. Sangat berbeda dengan ketika kukenal ia 2 tahun yang lalu. “Hey Ricky.”
Aku mendongakkan kepala. Ada apa sebenarnya dengan dirinya? Ia memapahku berjalan menuju mobilku. “Lo bawa mobil?” Ia menatapku cemas. Tidak ada niat sedikitpun untuk menindak lanjuti pembicaraan kami. Tapi mengapa setiap ketemu dengannya aku selalu merasa membutuhkannya.




















