“Nggkk.. Bokep ojol Tampak Wenny tersenyum. Tampak olehku Mas Eko mengambil sebuah botol.. jangan.” sahut Wenny sembari menjatuhkan tubuhnya telungkup, tampak batang kemaluan Mas Eko yang masih tegang menantang itu. Tapi nikmat. Aku menurutinya. Aku merasa geli. Mendekat ke arahku. ampunn.. Uuhh..” rintih Wenny. Gilaa. Kini aku mulai merasakan nikmat. Iyaa.. “Enggak apa-apa kok wen” sahutku, lalu mataku tertuju ke sebuah bingkai foto yang terletak diatas meja belajar Wenny. Mas.” seru Wenny. Tiba-tiba Wenny terbangun.. Tanpa kusadari tubuhku sudah bermandi peluh. Teruss.. Lalu. “Mbak Nia.. Dan seketika aku merasa mules. “Sorry.. tok.. Terima kasih” sahutku sembari berusaha tersenyum. Sehingga aku dapat melihat punggung Wenny yang mulus itu. Aku keluar.. adegan tadi. Aku salut pada Mas Eko yang tidak mau memperawaniku.Hingga akhirnya di semester 2.. Aku terkejut mendengar itu, sudah gila..




















