Langsung saja ku jawab singkat, “Iya.. Aku jilati bibir vaginanya dengan penuh nafsu. Bokep STW kamu” Dia berkata lagi. Ini tidak benar. mu.. mu.. Kami berjalan menuju kembali ke perkemahan kami. Aku yakin Bu Anis bakalan tidak akan melihat polahku. Bagai disambar petir di siang bolong mendengar tawaran itu tanpa ragu-ragu aku mengiyakan. Aku bergegas mengantarnya sampai pinggir sungai yang agak curam. Namun bukan karena itu aku bisa membuat bebas kelaminku terjulur keluar dan mengacung. “Dod.. Kemaluanku rasanya juga nggak mau ditidurkan, tapi akhirnya aku sadar bahwa wanita yang menggelorakan hasrat jiwaku adalah mantan guruku yang tak mungkin aku akan melampiaskan kepada beliau. Dia kaget aku juga kaget. “Kamu tadi tidak menjemput Bu Anis” Sergah Pak Budi yang berjalan beriringan dengan kami. Dia berbaring disampingku, dia tersenyum kearahku.




















