Berbaring nyaman, tubuh Iswani mulai bergoyang seirama dengan gerakanku.Seiring dengan goyangan tubuhnya, Iswani mendesah-desah, “Ssh.. Kudorong lebih dalam batang kemaluanku dalam liang kenikmatannya, lalu kugerakkan pinggulku maju mundur. Bokep arab Aku ke Banjarmasin ini juga karena dia mau mengunjungi istri dan anaknya di Jakarta”, jawabnya pelan. Pura-pura tidak tahu gelagat para pria yang sedang menaksirnya, Iswani mengajakku duduk di meja paling pojok. “Tok, katamu kamu belum pernah punya pacar, benarkah?”, tanyanya yang langsung kujawab dengan anggukan sambil meniup kopi panasku agar agak dingin. Sibuk mengimbangi gesekkan tempurung lutut, Iswani hanya memegang erat batang kemaluanku. Kedua tanganku memegang kedua payudaranya dari belakang badannya. Mbak..”. Beberapa data yang masih kurang demi kelengkapan data kucatat dalam jurnal kerjaku. “Pingin tahu rasanya?”, tanyanya dengan senyum menggoda dan menuju ke arahku. “Rugi!”, jawabku singkat dengan bergurau tanpa kupikir akibatnya.




















