Aku terpesona. Kupejamkan mataku. Bokep arab Hey, seleramu lembut juga. Kali ini lebih lama daripada yang tadi. “Ahhh..,” erangku. Ketika kuhampiri, ia tersenyum padaku. Aku yakin, aku takkan menjumpainya lagi. Waktu membawa keheningan. Katanya, “Aku masih ingin dibelai dan dikecup.” Aku tersenyum dan mengangguk. Mau memaafkanku?” Ia menatap mataku lama. Kepalanya terangkat. Terhenti karena aku tak ingin melakukan kesalahan apapun. Kami lalu berkenalan dan berjabat tangan. Emosi dan nafsuku campur aduk. “Aku..,” desahku lagi. Saat itu ia tampak sangat cantik, sebegitu cantiknya hingga jantungku berdegup kencang setiap kali bertatapan dengan matanya. “Ini,” ucapku seraya menyodorkan gelas di tanganku. “U-uh. Kupikir akulah si keledai dungu itu, yang mengaku sudah pernah bercinta, ternyata seperti anak kecil di atas tempat tidur. “Aku suka,” bisiknya sekali lagi. Aku menepikan mobil dan menginjak rem. Kutekan saklar lampu. Aku belum pernah bercinta, itu benar. Kupejamkan mataku, menghisap buah dadanya, dan memainkan jemariku. Terhenti karena
