Aku hanya bisa terdiam terpaku. Nafasnya terdengar berat penuh dengan kemarahan dan birahi. XNXX Aku tidak pernah bertanya. Erik melakukan gerakan menghentak itu secara teratur, dan tiba-tiba aku merasakan getaran yang sangat hebat dalam diriku, aku merasakan ‘liang’ku
menyempit karena otot-otot di tubuhku menjadi tegang. Yang paling menyedihkan adalah, aku sama sekali tidak pernah dikenalkan ataupun berjumpa dengan kerabat ayah maupun ibu. Kenapa? “Seperti boneka..”
Aku yakin sekali dia bergumam [“..boneka yang aku idam-idamkan”]
Lalu dia melepaskan wajahku dan langsung meninggalkanku begitu saja.Sehari setelah kunjungan itu, Erik bersama temannya itu kembali mengunjungi yayasan, untuk mengadopsi diriku. Dia pun menahan tanganku yang terikat dan mendekatkan bibirnya ke bibirku. Berada di tengah-tengah mereka saja sudah sangat membuatku special. “Eriik!! Dan setiba di kamar, aku memeluk Erik sambil mengucapkan terima kasih. Aku terlalu malu untuk memandang wajahnya.
