Jeanne menepiskan tanganku dan membalikkan badannya. Bokep india Waktu itu aku sangat berdebar-debar dengan pikiran yang tidak karuan. Aku sangat marah saat itu. Aku diterima di perguruan negeri paling bergengsi di Indonesia. Berbagai macam perasaan silih berganti menerpaku. Ayahku adalah seorang pegawai negeri. Tapi apa dayaku, waktu itu aku masih kecil. “Why are you crying…?” Jeanne mengusap setetes air mata yang menetes dari mataku saat bertanya kepadaku. Just wait there, watch TV or something. Aku turuti kata-kata ibuku. Tentu saja orang akan “hormat” di depan dia. Susah sekali! Kuhampiri dia dan kupeluk dari belakang. Setelah berkenalan, aku sering menelepon dia. Selama ini aku hanya mengetahuinya dari buku, majalah, atau film.




















