Kami berdua sama-sama diam dalam posisi berciuman.Kurasakan aliran listrik statis mulai merayapi sekujur tubuhku. Xnxx bokep Diam, menikmati sensasi yang luar biasa yang tidak akan pernah kami dapatkan dari orgasme genetik. “Sweetheart…” aku memberanikan diri memanggilnya “Sweetheart”, dan dia tidak keberatan. Aku merasakan kesegaran tubuhku seperti orang yang baru selesai berolahraga ringan. Tangannya menjalari sekujur tubuhku dan meraba-raba batang kelelakianku, memainkannya, mengelus dan mengurutnya. Kuarahkan gerbang kewanitaannya ke arah mulutku. Jeanne pandai sekali membuat diriku seperti melayang.Dari ujung batang kelelakianku, Jeanne kembali menyusurinya hingga ke bawah, menjilat-jilat kantung “peluru” batang kelelakianku dengan sesekali mengecup dan agak menghisap kantung “peluru”-ku. Kubantu dia. Jeanne mendongakkan kepalanya dan mendesis-desis kenikmatan sambil ia menggoyang-goyangkan pantatnya.Lidahku kembali menjilati dan menyusuri sekitar gerbang kewanitaan Jeanne. Aku melihat ke arah jam dinding di kamar Jeanne. Dia cuma sebentar mengulumnya, kemudian mengambil beberapa lembar tissue dan melap batang kelelakianku.




















