betapa indahnya kenyataan yang akan kuberikan padamu, gadisku. entah bagian mana dari kemaluannya. XNXX Kami berdua tanpa terasa saling berpelukan, tertawa-tawa, membiarkan adegan tak senonoh itu dilihat orang di sekitar kami. “Ray..” mendadak (seperti wanita pada umumnya) Nia menekan bahuku menjauh. “Kamu ada masalah apalagi dengan Enni?”
“Biasa, sifat kekanak-kanakannya belum mau hilang.”
“Ya sudahlah, tadi dia nangis telpon aku..”
“Lalu? mm.. begitu bodohkah aku? Kubanting stir melewati kali kecil di bahu jalan, itu bukan masalah untuk Taft GT milik papaku.—————————————————Kurasakan Rena mengelus rambutku. Nikmat! Sip, pikiranku mulai bergerak cepat dalam kondisi setengah sadar. Nia mengangkat kepalanya dan memandang ke bawah. Kugandeng lengannya menuju jok belakang. Kami akhirnya mengambil tempat di salah satu warung di sebelah toko buku itu.“Ray, gimana aja kabarnya..




















