Tanpa bicara, Lidya langsung menggandengku menuju ruang meeting kecil yang hanya berisi meja bulat dan beberapa kursi.“Aku kangen melihat tubuhmu,” katanya lagi. Bokep montok Setelah sama-sama lepas dari pasangan masing-masing, keinginan bertemu besar sekali. Kulepaskan tubuhku kemudian sambil memandangi tubuh Lidya yang indah mulus itu terlentang di atas meja. Kujilati mulai dari bawah buah dadanya, terus kesamping dan berlama-lama di seputar putingnya yang makin mengeras. Puas dengan kakinya, kulanjutkan ciumanku ke atas menelusuri betisnya yang indah, bagian dalam lutut, dan pahanya. Kedua tubuh bugil kami sama-sama menegang. Lidya yang nggak sabar, mendorong putingnya ke mulutku yang langsung kusambut dengan jilatan panjang, gigitan kecil dan kemotan-kemotan halus di putingnya. “Aku selesai’in kerjaanku dulu ya., abis itu baru kita jalan..”, Kata Lidya sambil mengajakku ke mejanya setelah kita ngobrol-ngobrol di ruang tamu.




















