“Eh, ada tapi itu anu..” aku jadi gugup, sambil kuarahkan jariku ke arah kemaluanku. Bokep crot Kucium keningnya, pipinya dan bibirnya. Kujilat-jilat klitorisnya yang membuat dia menggelinjang ke kanan kiri tidak karuan, pantatnya dia angkat tinggi-tinggi sehingga aku mempunyai ruang yang baik untuk melakukan kegiatanku menjilati klitorisnya yang sekilas kulihat semakin bengkak dan merah.Sampai suatu saat tubuhnya makin menegang sambil berteriak menyebutkan sesuatu yang tidak jelas, bersamaan dengan itu membanjirlah cairan bening dari liang kewanitaannya. Kemaluanku yang sudah melemah masih berada di dalam liang kewanitaannya. Kali ini lebih panjang erangannya, semakin kuat ia memelukku dan gerakan tubuhnya semakin tidak teratur. “Mau lihat, nggak apa-apa kok untuk pelajaran aja.” Dengan ragu-ragu ia terima juga foto-foto kategori Mesum, dan dilihatnya dengan cermat, entah apa yang berkecamuk di dalam hatinya aku tidak tahu, tapi terlihat ekspresinya begitu tenang sekali. Entah karena sudah terbiasa, atau karena begitu pandainya ia menyembunyikan perasaannya.




















