Ketika melihat nama Wulan yang terpampang di layar HP, Sinta segera menghentikan meremas payudaranya lalu dengan wajah yang kesal ia mengangkat telepon.“Ada apa dik?.. XNXX Untunglah meja warnet itu tertutup rapat tak seoarangpun melihat keadaan Sinta dengan aurat yang tersingkap lebar.Sinta keluar dari meja warnet nomor 5 setelah hampir 4 jam dia berada di dalamnya. Wajahnya yang merah padam tertunduk dalam-dalam menahan rasa malu yang dirasakannya.“Kembaliannya dik!!..teriak cowok operator warnet ini namun Sinta tidak lagi mendengarnya. IA merasa yakin tak seorangpun mengetahui dirinya saat ini tidak memakai celana dalam saat ini.Sinta membuka pintu toilet lantas dengan sedikit canggung, gadis cantik ini berjalan menuju ke kasir warnet yang masih dijaga oleh cowok ganteng.Cowok itu memandang Sinta dengan pandangan penuh arti sembari tersenyum.“Sudah dik?tanyanya sembari tetap memandang kecantikan gadis dihadapannya.“Ya jawab Sinta pendek sambil menyodorkan lembaran uang pecahan 20 ribu. Untunglah meja warnet itu tertutup rapat tak seoarangpun melihat




















