Maskun diam saja. Lamat-lamat dia bangkit dan mendengar suara teriakan. Bokep colmek Perlahan Maskun menekannya. Cepat Maskun mandi dan bersih diri lalu memasak makanan untuk mereka. “Kita sudah terlanjur…” kata Maskun. Saat Maskun melirik ke belakang, dia melihat rambut Sanusi dan Yati benar-benar basah, sama sepertyi rambutnya dan adiknya Linda. “Ayolah uda, dimasuki saja. Kemanjaan Linda itu, membuat Maskun semakin bernafsu. Mereka memang saudara yang sangat akrab. Kontolnya bangkit berdiri. Maskun juga tubvuhnya penuh bercak darah. Sorenya Yati mendatangi Maskun mempertanyakan status mereka. Maskun juga sangat memanjakannya. “Sudah tidur saja…” Mskun setengah membentak. Untung Maskun mendapatkan beberapa buah mancis, ada rantang dan sebagainya. Maskun pun mencari ranting-ranting kayu yang mudah kering. Bila dua hari ini kamu sudah bisa aku tuntun, kita akan mencari jalan keluar dari hutan ini,” kata Maskun.
