Spageti saos tiram…” ajak Mama Sarah pada kami bertiga.“Ini pasti nak Markus, teman yang sering diceritakan oleh Sarah…”“Iya mah… ini teman dekat Sarah yang paling Sarah sayangi…. film porno Dan aku? Aapa yang ibu lakukan…?” tanyaku dengan nada bingung.“Enak….?” Tak menjawab pertanyaanku, Mama Sarah malah semakin mempercepat gerakan jemari tangannya.Karena mendapat perlakuan yang tak pernah aku bayangkan selama ini dari ibu mertuaku, mau tak mau batang penisku yang semula menggelantung lemas, perlahan mulai mengeras dan mengacung ke atas.Dan seolah ingin segera membuat batang penisku untuk ereksi sepenuhnya, Mama Sarah tiba-tiba mendekatkan kepalanya ke arah selangkanganku dan mulai mengecup ujung kepala penisku. Diangkatnya kepala penisku dan diamatinya dengan seksama. Berulang kali ia berkaca di depan kaca meja rias, dan menyisir rambut hitam panjangnya.“Kamu cantik dek…” pujiku sambil ku kecup punggung tubuhnya.“Makasih ya mas …” balas Sarah sambil tersenyum ke arahku.“Tubuhmu bener-bener membuatku horny sayang… betapa beruntungnya aku bisa menikahimu…




















